Seorang ibu dari 2 orang anak yg juga seorang guru. Tertarik pada parenting,pendidikan, bisnis dan

Selasa, 13 Oktober 2015

Edisi Pulang ke Kampung Suami

                                             


Hari raya qurban kemarin juga sempat eksekusi Pallu Buku makanan khas Selayar, ceritanya si misua lgi Homesick sm kampung n masakan mamahnya secaraa kampuang jauh dimato bnget. 
Kita flashback dulu yah ke acara mudik ke Selayar setahun lalu (saya sudah lupa tanggalnya, yang jelas lebaran tahun lalu yah)
Ok pemirsahhh kita mulai dari Sorowako dulu, dari sini harus naik Bis kurang lebih 13 jam buat sampe di Makassar, trus dri Makassar harus ke Bulukumba dulu, kalau lancar jaya ngambil waktu 5 jam. Nah pas nyampe di Bulukumba harus cek Kapal Ferry dulu buat nyebrang ke Selayar kota. Untung kalau gak pake nunggu, bisa tiba disana 3 jam dengan selamat. Terus sebelum lanjut bisa nginap semalam trus lanjut lagi ke yang namanya pulau Jampea. Yang ini memakan waktu 5 jam di kapal Ferry, kalau dapat yah, soalnya kapal kesana cuma sekali seminggu. Kalau buru-buru harus naik kapal kayu. Gue udah pernah coba naik yg namanya kapal kayu itu dan Gue janji cukup sekali seumur hidup gue naik kapal kayu itu, ga lagi-lagi deh ihhhh ( Ceritanya waktu itu sdh harus masuk kerja n kapal Ferrynya masih lama jadilah sy naik kapal kayu yang  penuh resiko dan bikin mabok berattt itu)...sighhh. 
Perjalanannya memakan waktu (inget2 dulu yah. Dari rumah kaka ipar ke Pelabuhan dari jam 5.30 pagi, berharap bisa dapat kapal yang jam 7 pagi berangkatnya, pas sampe di sana ternyata telat n sudah macet karna banyak motor. Lucunya baru mau angkat barang ehhh pintu kapal di tutup di depan mata , asli bikin sakit hati banget. Jadinya harus nunggu dulu sekitar 2 jam buat kapal jam 9. Tiba jam 9, kapal pun datang, buru-buru naik sebelum ketinggalan lagi, seingat-ingat saya tibanya jam 1 dan harus naik motor melewati jalan berbatu kurang lebih satu jam. Tibalah saya di kampung tak bersinyal itu,hehehheh. Tapi sumpah penduduknya ramah-ramah n baek banget. Bahkan beberapa keluarganya Misua bikin acara terus manggil qt ke rumahnya buat makan-makan, Alhamdulillah.
Pas mau balik ke Sorowako kapal Ferry masih seminggu lagi sedang cuti sudah mau habis. Akhirnya dinekat2in naik kapal kayu. Malam setelah sholat Isya, kami pun pamit ke SEMUA keluarga yang datang mengantar. Jadilah kami naik motor melewati jalan berbatu-batu menuju pelabuhan. Sampai disana kami pun naik kapal kayu 2 tingkat, saya, nubli dan Ummi di bawah, Misua di tingkat atas. Lama nunggu n sudah mulai mabok koq kapalnya ga berangkat juga ternyata katanya Ombak lagi kuencengg jadi nunggu reda dulu,, tunggu punya tunggu eh Kapalnya baru berangkat sekitar jam 8 Pagi sampai Selayar kota sudah siang hampir jam 2,,,What a trip bangettt(Tarik nafas dalam-dalam). Sampe di kota, barulah saya di beritahu kenapa Kapalnya ga berangkat semalam, ternyata kapal yang berangkat lebih dulu tenggelam dan beberapa orang meninggal dalam kecelakaan itu. Innalillahi, ga bakal lagi mau naik kapal kayu kayak gituuu,,,,hiiihihihi
Oke qt kembali ke Pallu bukunya. Ngeliat jatah daging qurbannya banyak tulang-tulang gitu suami langsung request dimasakin masakan khas kampungnya itu, jadilah saya nelpon Kaka Ipar yang ngasih resep serba secukupnya. Artinya harus masak pake feeling and kira-kira,cckckckck. Ok here is d recipe
 Pallu Buku
2 kg tulang sapi (saya dapet jatah tulang belakang)
air
Bumbu(Ini cuma pake kira-kira yah gak ada takaran pasnya
Garam
Lengkuas di parut
1 buah kelapa, parut lalu sangrai kemudian tumbuk sampai kelihatan berminyak
bawang merah
bawang putih
Cabe merah
lombok kecil
merica
Cara masak
Semua bumbu dihaluskan lalu ditumis.
Tulangnya dimasak dengan air secukupnya di tambah garam, setelah daging lunak masukkan bumbu yang sudah ditumis.gampang kan??? dan rasanya maknyusss
Setidaknya kangen Misua sama masakan mamahnya berkurang ;D


Senin, 12 Oktober 2015

Cooking is my therapy

Pas cuti melahirkan dari tanggal 6 Juli smp 30 September kemarin, hobi masak jadi bertambah karna siangnya jadi banyak waktu luang abis debay banyak bobo trus klw malam begadang smp pageee,,hiksss jdi siang dan malam djungkirbalikkan. Jadinya untuk mengisi waktu luang iseng2 google berbagai resep trus review resep2 yg sdh dscreenshot. Beberapa sudah terealisasi kayak si donat kentang empuk topping suka2 ini smpe hampir tiap hari bikinnya :D
 Trus pempek keju kesukaan Ayah ini harus selalu stock di kulkas, kalau lagi pengen tinggal goreng aja...nyum2
 Trus ada brownies yg bikinnya ga sampe 10 menitan yg nyoklat n pas banged manisnya
 Yang ini brownies kenari pandan strobery, kalau pengen resep dpost yang lain yahh

 Kalau ini klepon org bugis bilangnya onde2 buat menyambut si Hitam Ceerpi,,hehehhe
 Brownies pandan keju
Kalau ini pizza teflon 15 menitan ajah
Lumayan banyak kan yang berhasil saya eksekusi. Ada beberapa yang lupa saya foto karna kamera HP lagi bermasalah. 

Senin, 13 April 2015

My Singkole

Sudah banyak posting tentang sekolah kesayangan tempat saya mengajar sejak tahun 2011. Lumayan panjang juga ceritanya sampai saya bisa di sekolah ini dan itulah takdir saya dari Allah. Sekarang saya pengen sedikit flash back ke masa saya pertama tiba di Sorowako ini. 
Sekitar bulan Februari tahun 2011 lalu, saat itu saya sedang berlibur dari tempat kerja saya di Makassar. Saat itu saya merasa sangat bosan dengan kehidupan saya di Makassar, hampir tiap hari saya ngeluh ke teman kerja bahwa saya pengen pergi jauh dan need fresh air. Ternyata Allah sayang sama saya dan mengabulkan doa saya tersebut. Ceritanya waktu itu.... baru sehari di kampoeng tercinta, Sengkang,  tiba-tiba ada telepon dari teman SMA saya yang kebetulan tahu kalau di sekolah ini sedang membutuhkan guru pengganti di Singkole International Expatriate School, saat itu Miss Deasy yang akan saya gantikan cuti melahirkan. Jadilah saya terbang (pake mobil ;P)kembali ke Makassar untuk wawancara. Bertempat di hotel Imperial Arya Duta, diwawancarailah saya sama Ibu cantik Miss Farida Anggraeny yang waktu itu menjabat selaku Kepala Sekolah TK YPS Lawewu (Termasuk sekolah TK dengan siswa terbanyak di Sulawesi) yang kebetulan membawahi guru lokal untuk Expat. Setelah wawancara, saya pun ditelepon dan diminta berangkat ke Sorowako untuk tes lanjutan langsung di sekolah bule tersebut. Sebetulnya waktu itu saya sama sekali tidak punya persiapan tes dan dengar nama Sorowako pun baru beberapa hari yang lalu. 
Akhirnya dengan modal nekat bersama-sama teman yang lolos ke Sorowako, kalau ga salah waktu itu ada sekitar 7 orang berangkat ke Sorowako dengan menggunakan bus Litha &Co. Seumur-umur barusan saya naik bis selama itu, hampir 13 jam. Kami tiba di pagi hari di terminal (disini disebut transport) saat itu dijemput oleh Bu Desi dari TK YPS dan Bu Mona dari kepegawaiaan, kami langsung diantar ke dormitory (semacam tempat untuk karyawan dan tamu perusahaan). Tempatnya bagus, mirip-mirip wisma, sebelumnya kami mampir makan di Adhi maya restoran dekat dormy tersebut. 

Setelah mandi dan istirahat sebentar, kami dijemput untuk briefing di TK oleh Bu Farida. Tanpa persiapan kami di suruh membuat Lesson Plan di tempat dan diinfokan bahwa besoknya kami akan di tes dan di interview oleh Miss Roberta Harvey dan Miss Cathy Holmberg selaku kepsek di sekolah expat tersebut. Akhirnya dengan hanya mempersiapkan mental, saya pun menjalani tes tersebut tanpa beban sama sekali...Alhamdulillah, dimudahkan.
Setelah tes kami berjalan-jalan ke Pantai Ide, salah satu tempat rekreasi di daerah Sorowako itu. Salah satu teman saya bercanda bahwa bila kami meminum air Danau Matano tersebut maka kami akan kembali lagi ke tempat itu, percaya tidak percaya saat itu saya bersama teman saya Fandy iseng benar-benar meminum airnya, saya pikir ga ada salahnya lagian airnya kan jernih sampai kedalaman 2 meter pun masih kelihatan dasar. Ini foto kami waktu itu,,narsiss dikitt
Dan.... tanggal 25an( saat itu saya telah kembali berada di Makassar) saya dan Fandi menerima telepon dari Ibu Farida yang mengucapkan selamat bergabung dan meminta saya untuk segera berangkat ke Sorowako. Sebetulnya kedatangan kami agak terhambat karena di Sorowako baru-baru terjadi bencana gempa yang lumayan hebat sehingga melumpuhkan sebagian sistem seperti listrik dan air. Tanggal 27 Februari dengan menggunakan bus Bintang Timur, dimulailah perjalanan panjang saya menuju tempat saya sekarang ini....

Minggu, 12 April 2015

Persari dan Perkaju tahun pelajaran 2014-2015

Perkemahan pramuka mungkin sudah biasa yah…Tapi bagaimana kalau acara perkemahannya diselingi dengan kegiatan peringatan Earth Hour??Itu baru luarr biasa. Hari Kamis dan Jumat lalu SD YPS mengadakan kegiatan Persari yakni Perkemahan Sehari bagi Pramuka tingakat Siaga kelas 1 sampai 4 sedang untuk timngkat Penggalang kelas 5 sampai 6 diadakan kegiatan Perkaju yaitu Perkemahan Kamis dan Jumat.

Pagi itu jam 07.00 pagi tanggal 26 Maret siswa-siswi SD YPS Singkole sudah mulai sibuk memasang dan menghias tenda dengan bantuan Bapak Ibu Guru Bina Damping. Ada juga beberapa siswa yang bingung mencari kelompoknya, yang jelas kavling untuk kemah-kemah ini sudah diatur oleh Bapak-bapak seksi perkavlingan jadi semua kelompok pasti dapat kavling tanahnya. 


Setelah acara pasang tenda selesai saatnya acara

upacara pembukaan, sementara upacara tim juri dari penilaian kebersihan dan kerapian tenda pun berkeliling untuk melihat tenda-tenda yang sudah dibangun oleh para siswa. Sebelum upacara ternyata tim Earth Hour dari PT.Vale sudah bersiap-siap untuk mensosialisasi agenda tahunan tersebut. Sejak tahun 2010 lalu PT.Vale Indonesia berkomitmen untuk ikut serta dalam menyukseskan even yang dilaksanakan setiap tahunnya yakni Earth Hour. Kegiatan ini bertujuan untuk menyelamatkan bumi kita dari dampak global warming yang semakin tinggi belakangan ini. Bila seluruh penduduk bumi  mematikan listrik selama 1 jam diharapkan dapat memanjangkan umur bumi selama seratus tahun.

Sebetulnya, sebelum mengadakan sosialisasi kepada siswa, tanggal 24 lalu tim relawan earth hour memberikan briefing terlebih dahulu kepada pihak guru SD YPS Singkole dan Lawewu. Pada kesempatan ini Rano selaku pimpinan tim memperlihatkan video-video yang menunjukkan perayaan Earth hour dari seluruh dunia. Dalam salah satu video global  official tahun ini SD YPS termasuk di dalamnya.guru-guru juga diberikan kesempatan untuk mengenal ikon baru Earth Hour badut lucu berkostum bumi dan lampu yang disebut juga Luna dan mengambil beberapa shoot untuk ditampilkan dalam acara puncak perayaan yang akan diadakan pada hari Sabtu, 28 Maret di Ontae Luwu.
Siswa-siswi sangat excited ikut bergoyang mengikuti lagu tema Earth Hour tahun ini. Belum lagi ada kamera terbang. Itu loh yang kamera yang diset di helicopter mini.hehhehe. Ini loh foto-fotonya.

Singkole Family School Day 2015

Singkole Family School Day 2015



Area SD YPS Singkole yang biasanya sepi pada hari Sabtu mendadak ramai pada tanggal 7 Februari lalu. Ternyata dalam rangka sosialisasi program Adiwiyata, sekolah bekerjasama dengan PTFA (Parents, teachers and Friends Association) menggelar acara Singkole Family School day. Acara ini bertujuan sebagai ajang silaturahim antar warga SD YPS Singkole. Sejak pagi hari para siswa ditemani oleh orang tua telah berdatangan ke area sekolah. Pertama, mereka harus melakukan pendaftaran dengan membawa serta undangan yang telah dibagikan. Setelah mendaftar, orang tua juga menandatangani petisi dukungan untuk program Adiwiyata dengan membubuhkan tandatangan di tempat yang telah disipakan oleh panitia.  Keluarga yang ingin mengikuti lomba juga harus mendaftarkan diri di stand registrasi lomba. Lomba yang diadakan terbagi ke dalam 2 jenis lomba yang membagi kelompok kelas kecil 1 -3 dalam lomba membuat poster bertema lingkungan dan kelompok kelas besar ke dalamlomba daur ulang. Sebelum acara dimulai pengunjung juga dapat melihat-lihat karya siswa-siswi dari kelas 1-6 yang dipajang di stand pameran yang dijaga oleh panitia yang terdiri atas siswa yang telah ditunjuk.
                Acara ini dibuka dengan senam yang sedang hits yaitu Ge Mu Fa Mi Re. Hampir sebagian besar peserta turun untuk bergoyang bersama. Acara kemudian dibuka secara resmi oleh MC yaitu Nova Tandilolo dan Herliani Pane dan mempersilahkan paduan suara yang terdiri dari guru dan staf untuk tampil menyanyikan lagu ‘MARS YPS’ yang dilanjutkan oleh  siswa menyanyikan lagu ‘Becak’ dan …. Penampilan selanjutnya tari Gandrang Bulo yang dibawakan dengan apik oleh siswa SD YPS Singkole.









Setelah itu MC mempersilahkan secara berturut-turut Kepala Sekolah SD YPS Singkole yakni Bapak Alexander L. Kolatlena, Ketua Yayasan Bapak Achmad Gunara dan ketua PTFA Ibu Dr. Arum Ratri untuk memberikan sambutan-sambutan. Untuk memeriahkan suasana diadakan pembagian doorprize di sela-sela acara. Sebagai komitmen terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan, diadakan penanaman pohon di beberapa lokasi yang telah disiapkan. Adapula penampilan special berupa tarian khas daerah Sulawesi Selatan yang dibawakan oleh sanggar dari kota Palopo. Semua peserta antusias menonton pertunjukan yang sangat menarik tersebut.
                Acara puncak yakni lomba-lomba dilaksanakan di kelas-kelas yang telah disiapkan, semua bersemangat untuk membuat poster dan daur ulang sebaik-baiknya. Sementara lomba diadakan, bapak dan ibu guru bergantian untuk menyumbangkan suara emasnya. Bazar makanan yang sudah lama ditunggu-tunggu mulai dibuka pada jam 10.30. Bermacam-macam makanan mulai dari Gudeg Jogja komplit, ayam bakar rica-rica, siomay, batagor, pempek sampai kue-kue seperti bolu gulung dan sus 3 rasa diserbu oleh pemintnya.
                Tiba di akhir acara, pemenang lomba pun diumumkan dimulai dari lomba kebersihan dan kerapian kelas antar level. Penilaian lomba ini sudah diadakan seminggu sebelum acara yakni tanggal 2 – 6 Februari . Sebagai pemenang di tingkat 1 adalah kelas 1C, di tingkat 2 kelas 2A dan menyusul kelas 3A, 4A, 5A dan 6E di tingkat kelas masing- masing.
Respon positif atas berlangsungnya acara ini banyak berdatangan dari pihak orang tua maupun siswa. Mereka berharap agar kegiatan ini dapat diadakan setiap tahun.